Pergaulan Remaja (Story & Warning) must read it
Sebab kita adalah “Mahluk Gaul”. Dalam istilah sosiologi, Aristoteles menyebutkan Zoon Politicon. Meskipun secara bahasa, kamu-kamu juga pasti ada yang tahu kalau Zoon Politican itu sebetulnya lebih tepat diartikan sebagai “Hewan Gaul” dari pada “Mahluk Gaul”.
Iya kan?
Sebab, menurut Plato manusia memiliki Jiwa Rohaniah yang tidak dimiliki hewan (Gerungan, 1996 : 5). Jiwa rohaniah berfungsi untuk menemukan nilai-nilai kebenaran dalam kehidupan ini.
————————–
Intinya, kita kudu hati-hati dalam bergaul. Tidak setiap gaul itu baik.
Jangan lantaran takut disebut kuper atau nggak gaul, kita lalu kebablasan. Sebab, ada saja yang terjerumus ke hal-hal negatif bahkan menyesatkan gara-gara salah gaul. Entah karena faktor ikut-ikutan (imitasi), kena pengaruh (sugesti), keliru mengidentifikasi, atau karena faktor lainnya.
Gaul yang tidak islami itu bisa berbau jahiliah, musyrik, ateis, dan bau-bau, lainnya emangnya enak jadi orang bau, iya nggak!
———–
Jelas kan, mana yang sejatinya kuno mana yang modern.
Katanya, Unisek. Ini jelas-jelas keblinger.
Paling banyak ditandai pacaran, pergi ke (atau mangkal di) tempat-tempat hiburan. Pacaran sekarang cenderung mengarah pada zina (ngeseks), sedangkan di tempat-tempat hiburan sering kali terjadi ngedrink, ngedrug, dan ngegambling.
Jadi sudah sangat jelas penyimpangannya dari moral atau nilai-nilai agama.
————
Orang yang tidak senang pacaran dianggap tidak laku, tidak gaul, atau kuper. Walah, walah……Ada-ada saja, ya!
“Gimana Bob! Kece nggak cewek gua”, bisik Coy pada temannya.“Boleh juga. Trus, gimana dengan cewek gua”, balik si Bob, juga berbisik.“Kalau wajah, jelas kalah sama cewek gua. Tapi soal bodi, gua akuin deh, cewek lu lebih bahenol”.
Sepulang sekolah atau kuliah, kembali pacaran. Bahkan pada saat-saat lainnya, ada agenda wakuncar, apel mingguan, dan seterusnya. Begitu banyak waktu tersita untuk pacaran, menyebabkan pelajaran, kuliah dan hal-hal penting lainya menjadi terabaikan.
Padahal dana untuk pacaran diperoleh dari hasil unik (usaha nipu kolot = orang tua). Sebab umumnya mereka belum bisa cari duit sendiri.
——————–
Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa, bahwa :
pacaran mengarah atau mendorong terjadinya hubungan seks di luar nikah (premarital sex), membuat kepribadian remaja menjadi labil, pelajaran terganggu karena konsentrasi sering terhambat oleh lamunan atau khayalan sex (Singgih, 1993 : 94).Apalagi bila premarital sex itu menyebabkan kehamilan. Nah, lho!
Meskipun dalihnya, “Atas Nama Cinta”. Gombal !!
Menuru data dr. Biran Afandi di Jakarta, selama 1987 saja sudah terdapat 284 lebih remaja putri yang hamil di luar nikah. Tuh, kan?
Mereka sudah mengenal alat-alat kontra-sepsi, seperti kondom, pil dan suntik anti-kehamilan, termasuk hubungan seks dengan cara Rythm Method (pantang berkala). “Biar nggak hamil”, katanya
Begitulah kalau sudah berprinsip ARDATH: ”Aku Rela Ditiduri Asal Tidak Hamil “.
Trus, biar asal tidak dosa-nya, gimana?
——————————
Setelah fesyen dan fun, maka F yang ketiga adalah food (makanan-minuman).
Ternyata masih ada saja remaja kita merasa bahwa makan di KFC, Fizza Hut, Wendys, Mc Donald, dan Fast Food ala Barat lainnya, merupakan tren dan bergensi tanpa memperdulikan kehalalannya.
Sedangkan makan di warteg dianggapnya, yaa…. kampungan lah.
Di Amrik, tempat-tempat makan seperti itu masuk kategori rendahan.
Apalagi menurut ahli gizi di Amerika sendirh, ada fast food atau makanan ala Amrik yang dianggap gar-bage food, alias “makanan sampah”.
Sebab, kandungan gizinya sangat tidak sesuai dengan standar gizi yang sehat untuk tubuh.
Gmn Sob menurut anda???
Yuk mari bareng2 membentengi diri dgn iman
Be Proud … be a JOSH
JOSH (JOmblo Sampai Halal) !!!
Share for Page
PANTI JOMBLO sebelum HALAL “MasBro” (Hikmah Kesendirian tanpa Pacaran)
Oase Jiwa (Setetes Embun di Padang Pasir)
with MasBro Kpala PantiJomblo II
staff KJRI (Kementrian JOmbloSampaiHalal Republik Indonesia)